28.11.09

Potret Muram Kemiskinan

Hampir di setiap sudut jalan terutama di kota-kota besar potret kemiskinan senantiasa terlihat diantara gemerlap sebuah kota. seperti halnya Jakarta. kota yang konon detak jantungnya tak pernah mati itu menyimpan banyak cerita tentang muramnya kehidupan anak-anak jalanan yang terbentuk dari sebuah penyakit yang bernama kemiskinan. Entah sampai kapan kita mesti harus melihat anak-anak yang harusnya waktunya diisi untu belajar dan bermain dihabiskan dengan menengadahkan tangan meminta-minta di perempatan jalan demi sebuah logam rupiah atau selembar uang kertas. sungguh menyedihkan, bagaimana bangsa kita yang memiliki kekayaan berlimpah ini masih harus melihat potret Muram kemiskinan. Yang jadi pertanyaan apakah memang mereka yang malas pakah memang mereka tidak memiliki kesempatan. Lantas siapa yang memperdulikan mereka?sesuai dengan undang-undang bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. sehingga ini perlu peran aktif pemerintah dalam mengupayakan agar anak-anak jalanan ini bisa mendapat penghidupan yang layak sehingga tidak menularkan penyakit-penyakit kemiskinan di kemudian hari. Penyediaan lapangan kerja mutlak menjadi solusi utama agar mampu menyerap pengangguran sehingga mampu meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. salah satu caranya pemerintah harus lebih berperan aktif dalam memperhatikan usaha kecil dan menengah yang nyata-nyata mampu memberi kontribusi positif dalam penyediaan lapangan kerja. selain itu pangkal dari masalah kemiskinan adalah pendidikan. pendidikan yang baik bisa mengarahkan mind-set suatu bangsa ke arah yang lebih baik, karena dengan pendidikan membekali para generasi penerus dengan ilmu yang nantinya mampu mengembangkan daya nalar dan kreativitas mereka sehingga pembangunan bangsa ini benar2 sesuai dengan yang dicita-citakan.

Oleh: R Setyanto W
pengamat bisnis Jatim
gambar :yahoo search